Sabtu, 28 September 2013

Kartini



Kartini
Oleh : Tempo
Penerbit : KPG
Harga : Rp. 48.000


Sinopsis


Kartini adalah kontradiksi: ia cerdas sekaligus lemah hati. Ia menyerap ide masyarakat Barat tapi tak takluk pada adat. Ia feminis yang dicurigai. Ia dianggap terkooptasi oleh ide-ide kolonial. Tapi satu yang tak bisa dilupakan: ia inspirasi bagi gerakan nasionalisme di Tanah Air.

Kartini menyuarakan perubahan. Ia membawa Perjuangan perempuan pada fase yang baru, tidak Sekadar menuntut pengakuan tapi juga mengklaim Keberadaannya dalam kehidupan bangsa.

Hidup Kartini begitu singkat, 25 tahun, namun gagasan- gagasan progresifnya tak lekang oleh zaman. Tulisannya menggambarkan perjuangan panjang di ”ruang dalam” yang belum selesai sekalipun kemerdekaan di ”ruang luar” sudah tercapai.

Kisah tentang Kartini adalah jilid perdana seri “Perempuan-perempuan Perkasa” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo April 2013. Serial ini mengangkat, mengupas, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh-tokoh perempuan yang memiliki peran besar pada setiap zamannya.

Douwes Dekker



Douwes Dekker
Oleh : Tempo
Penerbit : KPG
Harga : Rp. 48.000


Sinopsis


Di dalam tubuhnya mengalir darah Belanda, Prancis, Jerman, dan Jawa, tapi semangatnya lebih menggelora ketimbang penduduk bumiputra. Pemerintah kolonial Belanda menerakan cap berbahaya.

Ia, Ernest François Eugène Douwes Dekker, bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara, adalah "Tiga Serangkai", orang- orang pertama yang mendirikan partai politik di Indonesia: Indische Partij. Sebagai penggerak revolusi, gagasan Ernest melampaui zamannya. Tur propagandanya menginspirasi Tjokroaminoto dalam menghimpun massa. Konsep nasionalismenya mempunyai andil saat Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia. Tapi ia hidup di pembuangan ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan.

Inilah kisah si pemberani yang di kemudian hari juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudi.

Kisah E.F.E. Douwes Dekker adalah salah satu dalam kumpulan kisah para Bapak Bangsa, yang juga mencakup Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, dan Tjokroaminoto. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan /Tempo/ sepanjang 2001-2012, serial ini mereportase ulang kehidupan kelimanya. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.

WIJI THUKUL



WIJI THUKUL
Oleh :  Tempo
Penerbit : KPG
Harga : Rp. 48.000


Sinopsis 

Lelaki cadel itu tak pernah bisa melafalkan huruf “r” dengan sempurna. Ia “cacat” wicara tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Celananya seperti tak mengenal sabun dan setrika. Ia bukan burung merak yang mempesona.

Namun, bila penyair ini membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Selebaran, poster, stensilan, dan buletin propaganda yang ia bikin tersebar luas di kalangan buruh dan petani. Kegiatannya mendidik anak-anak kampung dianggap menggerakkan kebencian terhadap Orde Baru. Maka ia dibungkam. Dilenyapkan.

Wiji Thukul mungkin bukan penyair paling cemerlang yang pernah kita miliki. Sejarah Republik menunjukkan ia juga bukan satu-satunya orang yang menjadi korban penghilangan paksa. Tapi Thukul adalah cerita penting dalam sejarah Orde Baru yang tak patut diabaikan. 

Seri Penegak Hukum: Yap Thiam Hien: 100 Tahun Sang Pendekar Keadilan



Seri Penegak Hukum: Yap Thiam Hien: 100 Tahun Sang Pendekar Keadilan
Oleh : Tempo
Penerbit : KPG
Harga : Rp. 48.000




Sinopsis

Sesungguhnya dia punya pilihan gampang dan menyenangkan. Dengan gelar Meester in de Rechten dari Universitas Leiden, ia tak kurang suatu apa untuk menjadi kaya raya dan sejahtera.

Namun, Yap Thiam Hien memilih jalan lain. Misalnya: Ketika kantor pengacara lain mengenakan tarif Rp40 juta per klien, biaya yang dikutip Yap hanya Rp5-10 juta. Tak jarang ia menggratiskan jasa kepengacaraannya. Pembelaannya memburu kebenaran, bukan sekadar kemenangan. Apalagi hanya merapat kepada siapa yang berani bayar atau berkuasa. Maka, tukang kecap ia bela. Dalam sidang oebandrio—bekas wakil perdana menteri yang sebenarnya musuh politik Yap dan didakwa terlibat kudeta 1965—ia tampil sebagai pembela.

“Jika Saudara hendak menang perkara, jangan pilih saya sebagai pengacara Anda, karena kita pasti akan kalah. Tapi, jika Saudara cukup dan puas mengemukakan kebenaran Saudara, saya mau menjadi pembela Saudara.” Itu prinsip sang bahadur.

Jumat, 27 September 2013

Menerjang Batas Mengejar Impian



Menerjang Batas Mengejar Impian 
Penerbit : Serambi
Harga : Rp.49.800


Sinopsis

Belajar di negeri orang dengan dana beasiswa adalah impian banyak pelajar di Tanah Air. Selain meringankan secara ekonomi, beasiswa studi ke luar negeri merupakan prestige tersendiri. Maklum, untuk mendapatkan beasiswa itu, para pelajar harus melewati berbagai uji seleksi. Dan, proses panjang dalam mencari beasiswa studi sering sekali terhenti oleh berbagai kendala yang muncul silih berganti.


Buku ini menyuguhkan semangat, tips, dan trik untuk mewujudkan mimpi belajar di luar negeri menjadi kenyataan. Kumpulan kisah inspiratif ini adalah catatan pengalaman para penerima beasiswa ke luar negeri. Didedikasikan khusus kepada segenap anak bangsa agar mereka dapat mewujudkan impian serupa. Buku ini sekaligus menjadi cermin bagi anak negeri bahwa sekolah di luar negeri sangatlah mungkin untuk di raih. Semoga buku ini dapat membuka pikiran dan jalan bagi anak negeri untuk terus mengejar harapan mereka.